Thursday, September 1, 2016

Prestasi Tapak Suci


Sidoarjo - Syafira Devi salah satu murid dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang mendapatkan berbagai kemenangan di Bidang Tapak suci Seperti Unair Cup 2014 juara II, POPKAB juara I, O2SN Kabupaten, dan sebangainya. 

Dalam pertandingannya pada tahun 2014 di Unair Cup dengan penuh semangat. Sebelumnya, ia mendapatkan tamparan dari pelatihnya agar fokus dalam pertandingan.

 Seusai pertandingan pertamanya ia berpelukan dengan teman se tapak sucinya sambil menagis, tidak hanya pelukan ia juga mendapatkan tepuk tangan dari pelatih dan kawan – kawan tapak suci yang hadir disana.

"Karena adanya ekstra wajib tapak suci di sekolah. Saya mengikuti ekstra tersebut awalnya hanya untuk menjaga diri namun saat diikuti seleksi POPDA dan menang, saya dikirim untuk mengikuti pertandingan Unair Cup 2014 dan alhamdulillah mendapatkan juara II. Hingga saat itu, saya merasa ingin mengikuti dan mengasah teknik- teknik tapak suci dan mengikuti pertandingan- pertandingan berikutnya" ujarnya. 

“ Syafira itu anak yang penurut dengan pelatihnya apa yang dikatakan pelatih dia lakukan dengan baik dan ia juga memiliki tendangan yang mantab” ujar Arum teman se tapak sucinya.

Tidak hanya ekstra di sekolah, ia juga melatih ketahanan fisiknya di Rumah.

Thursday, March 13, 2014

Ujian Praktek 2014

 Aku adaah seorang pelajar kelas 9 yang bulan ini, bulan maret melakukan ujian praktek 2014.

 Jadwal uprak 9B :
 Tgl.8 Maret 2014   : Bahasa inggris
 Tgl.10 Maret 2014 : Bahasa Indonesia
 Tgl.11 Maret 2014 : IPA
 Tgl.12 Maret 2014 : Al- Islam
 Tgl.13 Maret 2014 : SBK
 Tgl.14 Maret 2014 : TIK
 Tgl.15 Maret 2014 : Penjaskes

 Yang dilakukan :

 Bahasa inggris      : Pidato berjudul "Bird"
 Bahasa Indonesia : Berdrama
 IPA                       : Pencernaan makanan, enzim, Neraca, dan menghitung.
 Al-Islam               : Sholat Jenazah, wudhu, menghafalkan surat- surat
 SBK                      : Menyanyi
 TIK                       : Ms. Word, Ms.Excel, dan Blog
 Penjaskes             : Senam

 Saya berharap uprak tahun ini berhasil !!
 Dengan nilai yang bagus !!
 Tak pantang menyerah !!
 Selalu berusaha untuk lulus !!
 Sebelum melakukan uprak membaca BASMALAH ..
 Setelah berhasil membaca HAMDALAH ..

SEKIAN :)

Tuesday, October 1, 2013

Qolqolah

1. Hukum Bacaan Qalqalah Menurut bahasa, qalqalah artinya getaran suara, atau pantulan. Dalam kaidah ilmu tajwid, Qalqalah berarti membaca dengan cara memantulkan huruf-huruf tertentu yang terdapat tanda baca sukun atau tanda waqaf (berhenti). Apa sajakah huruf Qalqalah itu? Huruf-huruf tersebut adalah qaf ( ق ), tha’ ( Ø· ), ba’ ( Øš ) jim ( ج ) dal ( د ). ق Ø· Øš ج د Tahukah kamu? Qalqalah itu terbagi menjadi 2 macam a. Qalqalah Sugra Qalqalah sugra disebut juga qalqalah kecil, yaitu bunyi huruf Qalqalah yang cara membacanya dengan pantulan yang kecil atau tidak keras. Qalqalah sugra disebabkan karena huruf qalqalah berharakat sukun dan berada di tengah kalimat. Perhatikan contoh berikut! Huruf qaf (ق) contohnya Ø¥ِقْتَرَØšَ Huruf tha’ (Ø·) contohnya Ø£َØ·ْعَمَهُمْ Huruf ba’ (Øš) contohnya اَØšْصَارِهِمِ Huruf jim (ج) contohnya نَجْعَلُ Huruf dal (د) contohnya اَدْØšَارَهُمْ b. Qalqalah Kubra Qalqalah kubra atau qalqalah besar ialah bunyi huruf Qalqalah yang cara membacanya dengan pantulan yang keras. Qalqalah sugra disebabkan karena huruf qalqalah berharakat sukun atau terdapat tanda waqaf yang harus dihentikan atau diwaqafkan. Perhatikan contoh berikut! Huruf qaf (ق) contohnya مِنْ عَلَقٍ Huruf tha’ (Ø·) contohnya مِنْ وَرَآ؊ِهِمْ مُØ­ِيْØ·ٌ Huruf ba’ (Øš) contohnya Ø£ُوْلُوْا اْلأَلْØšَاؚِ Huruf jim (ج) contohnya Ø°َاتِ الْØšُرُوْجِ Huruf dal (د) contohnya Ø°َاتِ الْوَقُوْدِ 2. Hukum Bacaan Ra’ Dalam ilmu tajwid, terdapat hukum bacaan Ra’, baik ketika berlafal hidup maupun mati. Hukum bacaan Ra’ terbagi dua macam yaitu Ra’ tarqiq (tipis) dan Ra’ tafkhim (tebal). a. Ra’ tarqiq (tipis) Huruf ra’ dibaca tipis apabila huruf tersebut berharakat kasrah, kasrah tanwin, atau sukun dan didahului huruf yang berharakat kasrah. Huruf ra’ yang dibaca tarqiq ada tiga macam, yaitu 1) Semua huruf ra’ yang berharakat kasrah, baik di depan, tengah maupun di akhir kata. Contoh : رِجَالاً، وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا، اَلنَّارِ 2) Huruf ra’ yang didahului dengan ya’ sukun Contoh : عَلِيْمٌ Ø®َØšِيْرٌ، ØŽَيْØŠٍ قَدِيْرٍ، لَصَوْتُ الْØ­َمِيْرِ 3) Huruf ra’ sukun yang didahului dengan huruf berharakat kasrah Contoh : فِرْعِوْنَ، مِرْفَقًا، وَØŽَاوِرْهُمْ Akan tetapi apabila ra’ sukun didahului dengan huruf isti’la’ yaitu huruf qaf (ق), gain (غ), zha’ (Øž), tha’ (Ø·) , dhad (ض), shad (ص), dan kha’ (Ø®), maka hukumnya menjadi tafkhim (tebal). b. Ra’ tafkhim (tebal) Huruf ra’ dibaca tebal apabila huruf tersebut berharakat fathah, fathah tanwin, dammah, dammah tanwin atau sukun dan didahului huruf yang berharakat fathah atau dammah. Huruf ra’ yang dibaca tebal ada lima macam, yaitu 1) Huruf ra’ berharakat fathah. Contoh : اَرَاَيْتَ، رَØšَّيَانِي، وَرَضُوْا عَنْهُ، وَالرَّسُوْلَ، وَالرُّمَّانَ، 2) Huruf ra’ berharakat dammah Contoh : رُØ­َمَآءُ، رُØšَّمَا، الرُّسُلُ، اُنْØžُرُوْا، يَسْتَغْفِرُوْنَ 3) Huruf ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat fathah atau dammah. Contoh : مَرْيَمُ، يُرْزَقُوْنَ, Øšُرْهَانَكُمْ 4) Huruf ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah tetapi bukan harakat asli dari kata tersebut. Contoh : اِرْØ­َمْنَا، اِرْجِعِىْ

Wednesday, July 24, 2013

SURINAME sebagaimana diketahui adalah sebuah Negara Republik yang berbatasan dengan Guyana Perancis di Timur dan Guyana di Barat, di selatan Suriname berbatasan dengan Brasil dan diselatannya terdapat Samudra Atlantik, tentu di Benua Amerika tepatnya Amerika Selatan. IDENTIFIKASI NEGARA SURINAME SURINAME dengan Ibukotanya Paramaribo, memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda pada tangga 25 Nopember 1975, 36 Tahun yang lalu, dengan jumlah Penduduk berdasarkan sensus Penduduk 2004 berjumlah 487.024 dengan kepadatan penduduk 3 orang/km2 yang mendiami Negara Republik Suriname seluas 160.273 Km2, yang terbagi dalam 10 Districk, Negara Republik Suriname dipimpin oleh seorang Presisden. Dari sumber Wikipedia diketahui bahwa sebagian besar atau 80 % daratan di Suriname masih berupa hutan belukar dan belum terjamah oleh tangan-tangan manusia, hutan ini dihuni oleh berbagai macam Satwa liar, dan Negara ini kaya akan ragam Flora dan Faunanya. Dan Daratan di Negara ini terbagi dalam tiga bagian yaitu : Daerah Pesisir Pantai, Daerah Savana dan daratan tinggi. NEGERI ORANG INDONESIA Sebagaimana telah diketahui sebelumnya bhwa Orang Indonesia ( Suku Jawa ) sudah bermukim di Suriname sejak tahun 1880 sekian atau pada abad ke-18 keberadaan Orang Indonesia di Benua yang ditemukan Colombus ini karena dibawah oleh Kolonial Belanda yang menjajah di Negeri kita pada Zaman dahulu kala, untuk dipekerjakan sebagai pekerja kontrak pada perkebunan Gula dan pengolahan kayu yang dibuka oleh Belanda. Dari beberapa literatur yang saya baca Belanda telah menempuh berbagai cara untuk mendapatkan tenaga kerja dari Indonesia, diajak dengan bujukan, paksaan bahkan banyak diantara mereka yang diculik agar dapat di bawah dan diangkut dengan kapal menuju Suriname. Ribuan Tenaga kerja yang direkrut oleh Belanda bukanlah melulu dari etnis Jawa, berbagai macam suku etnis Di Indonesia juga ikut direkrut, namun pada akhirnya mereka akhirnya berbaur jadi satu dengan menggunakan bahasa Jawa. Di Suriname Orang Indonesia tersebar dibeberapa tempat dan kampung yang gampang dikenali karena Kampung mereka masih menggunakan nama-nama dalam bahasa Indonesia seperti Desa Tamansari, Desa Tamanrejo dan semacam itu. Untuk mengingat akan Tanah airnya Indonesia selain dengan menggunakan nama Pemukiman mereka dengan Bahasa Indonesia, bahasa yang digunakanpun adalah Bahasa Jawa. Pada Tahun 1990 sekitar 34,2% Penduduk Suriname atau 143.640 Orang keturunan asal Indonesia ( etnis jawa ) dan merupakan salah satu etnis terbesar di Suriname saat itu. Namun seiring dengan perkembangan jaman banyak diantara mereka yang pindah mengikuti keluarga dan bermukim di Belanda. Anehnya walau mereka pada umumnya belum pernah melihat Indonesia, mereka sangat fasih dalam berbahasa Jawa yang digunakan sehar-hari dalam pergaulan antara sesama etnis Jawa. Bukan di Suraname saja bahasa Jawa digunakan oleh masyarakat yang berasal dari Indonesia tapi juga di Belanda. Bahkan dari sebuah catatan menyebutkan kurang lebih 65 ribu orang Warga Negara Suriname etnis Jawa dan 30 puluh ribu orang Warga Negara Belanda etnis Jawa menggunakan Bahasa Jawa dalam bersosialisasi dengan sesama mereka dalam pergaulan sosial ditengah-tengahmasyarakatnya. Mungkin ada beberapa dialek yang kurang pas kedengarannya di telinga kita, itu disebabkan oleh pengaruh bahasa Belanda dan Bahasa Tongo, namun hanya pada dialek saja yang nampak lucu namun akan dapat dimengerti dengan baik oleh Orang Indonesia bila mendengarnya. Fonologi bahasa Jawa Suriname menggunaan dialek Kedu yang menjadi bahasa induk Warga Negara Suriname asal Indonesia yang tentunya tak jauh berbeda dengan Bahasa Jawa yang baku. SURINAME INDONESIA DI BENUA AMERIKA. Ketua Parlemen Suriname Paul Slamet Somoharjo akrab disapa sebagai Soemoharjo yang terpilih menjadi Ketua parlemen sejak 30 Juni 2005 sampai saat ini , lahir di Ibukota Suriname Paramaribo 68 tahun yang lalu tepatnya 2 Mei 1943, beliau ini adalah Warga Negara Suriname keturunan Etnis Jawa, bayangkan nama Partainyapun menggunakan bahasa Indonesia yaitu Partai Pertjaja Luhur yang beranggotakan Warga Negara Suriname Asal Indonesia. Ada beberapa pejabat Pemerintahan, dan Tentara, serta pejabat lainnya yang juga berasal dari etnis Jawa. Yang membuat kita tercengang pada umumnya mereka Warga Negara Suriname asal Indonesia menggunakan nama-nama Indonesia. Disamping menggunakan Nama Indonesia, Kampung Indonesia, Partai dengan Nama Indonesia, sampai kapanpun mereka akan mengatakan mereka orang Jawa ( Indonesia ) yang tinggal di Benua Amerika. Tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti Presiden Suraname adalah Warga Negara Suriname dari Etnis Jawa ( Indonesia )**

Friday, May 31, 2013

BELAJAR

Berdo'a sebelum mengerjakan soal.... Belajar sebelum ulangan..... Siapkan Belajarmu untuk masa depan... Masa depan sangat PENTING.... Gak naik kelas APA KATA TEMENMU ??? ILMU DIBAWA SAMPAI MATI... Gak belajar mulai sekarang RUGI BRO...... Gak belajar paling besarnya jadi pengangguran... Pengangguran sulit cari PACAR.... Pacarmu pasti suka cowok/cewek yang SUKSES... Utamain Belajarmu untuk membanggakan ortumu... Kamu SUKSES kamu HEBAT and YOU WIN... YOUR SUCCESS IF YOU LEARN.... SUCCESS BEGINS WITH LEARNING....

Thursday, May 23, 2013

KHALIFAH

PENGGANTI NABI MUHAMMAD SAW Fred M. Donner, dalam bukunya The Early Islamic Conquests (1981), berpendapat bahwa kebiasaan bangsa Arab ketika itu adalah untuk mengumpulkan para tokoh masyarakat dari suatu keluarga (bani dalam bahasa arab), atau suku, untuk bermusyawarah dan memilih pemimpin dari salah satu di antara mereka. Tidak ada prosedur spesifik dalam syuro atau musyawarah ini. Para kandidat biasanya memiliki garis keturunan dari pemimpin sebelumnya, walaupun hanya merupakan keluarga jauh. Hingga pada tiba saatnya Nabi Muhammad meninggal, kaum Muslim berdebat tentang siapa yang berhak untuk menjadi penerus kepemimpinan Islam setelah wafatnya rasul, hingga saat ini apa yang dibicarakan di dalam masa tenggang itu masih menjadi kontroversi di kalangan kaum Muslim, namun dapat dipastikan bahwa mayoritas kaum muslim yang hadir dalam musyawarah saat itu meyakini bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah penerus kepemimpinan Islam yang akan menggantikan rasul karena sebelum Nabi Muhammad meninggal, ia dipercaya untuk menggantikan posisi Nabi Muhammad sebagai imam shalat, dan akhirnya Abu Bakar pun terpilih menjadi Khalifah pertama dalam sejarah Islam pasca wafatnya Nabi Muhammad. Namun beberapa kalangan dari kaum Muslim Mekkah dan Madinah saat itu meyakini bahwa Nabi Muhammad telah memberikan banyak indikasi yang menunjukan bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantunya, sebagai pengganti dirinya. Mereka mengatakan bahwa Abū Bakar merebut kekuasaan dengan kekuatan dan kelicikan[rujukan?]. Semua Khalifah sebelum Ali juga dianggap melakukan hal yang sama oleh kalangan ini, hal inilah yang memicu munculnya kaum Syiah belakangan pada masa kekhalifahan Muawiyah, lebih tepatnya setelah masa kekuasaan Ali bin Abi Thalib berakhir.

Kultumku yang berjudul "BERSYUKUR"

Aku punya kultum lhoo teman-teman. Smoga ini bermanfaat untuk kalian semua yya.... disimak dengan baik oke (y)...



Assalamu’alaikum Wr.Wb
Hari ini saya akan menyampaikan kultum yang berjudul
“Bersyukur”
            Waktu 45 menit begitu lama sekali untuk membaca al-qur’an, tetapi begitu cepat sekali untuk PACARAN atau jika tidak bermain. Uang 1000 begitu terasa banyak sekali untuk di infa’kan ke masjid, tetapi begitu kurang jika kita gunakan untuk pergi ke mall. Infa’ ke masjid 1000 begitu banyak jika yang infa’ itu orang yang tidak mampu, tetapi kalian mampu kok untuk infa’ lebih dari 1000 .
Lihatlah kalian mempunyai baju yang bagus, sekolah yang besar, rumah yang luas, motor, mobil, dan hidup kalian sudah dipenuhi oleh orang tua kalian .Apakah kalian sudah bertrima kasih kepada orang tua kalian ? Apakah kalian tidak melihat anak yang ada di pinggir jalan ? hidup mereka tidak seperti kalian. Lihatlah mereka ,jika kalian seperti mereka, Bagaimana perasaan kalian ? sedih, mungkin
Lihatah baju mereka yang sudah tidak layak dipakai,rumah yang terbuat dari kardus, ada yang tidak bersekolah, dan ada juga yang bekerja untuk membatu orang tuanya. Seharusnya kalian bersyukur kebutuhan kalian sudah terpenuhi, jika kalian tidak mau bersyukur maka kalian termasuk orang orang yang egois. Jika kalian tidak mau menjadi orang yang egois maka bersyukurlah kepada Allah SWT dengan cara  memperbanyak  zakat, sodakoh, infa’,menjalankan  sholat 5 waktu, perbanyak membaca al-qur’an, menyantuni orang-orang miskin dan anak-anak yatim piatu. Itu aja kok …….
Bersyukur itu bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja,lakukan itu mulai dari hal yang terkecil dan tidak ada kata terlambat, dan jangan lupa berterima kasihlah kepada kedua orang tua kalian yang sudah bekerja keras demi kalian.

Sekian dari kultum saya, terima kasih
                                              Wassalamu’alaikum Wr.Wb